DEWAN PERTANYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN TERMINAL CILEDUG DI PERUMAHAN

27-05-2010 / KOMISI II

 

            Rencana pembangunan terminal Ciledug di perumahan Puri Beta 2 Larangan, Ciledug, Kota Tangerang dipertanyakan Anggota Komisi II Djamal Aziz (F-Hanura). Hal itu diungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat Tim Kerja Pertanahan Komisi II DPR dengan Walikota Tangerang Wahidin Halim yang dipimpin Ketua Komisi II Chairuman Harahap (F-PG), Kamis (27/5).

            Untuk diketahui, saat ini Ciledug telah memiliki terminal di wilayah Lembang yang sampai sekarang terbengkalai dan tidak berfungsi semestinya. Jarak antara terminal yang sudah ada dengan lokasi rencana pembangunan terminal di perumahan Puri Beta 2 hanya dua kilometer.

            “Saya minta penjelasan Walikota Tangerang mengenai rencana pembangunan terminal di Puri Beta 2,” kata Djamal yang juga Wakil Koordinator Tim Kerja Pertanahan Komisi II DPR.  

            Menurutnya, berdasarkan Perda Kota Tangerang No.13 Tahun 2005, tidak ada satu pasal pun yang menunjukan bahwa di wilayah itu akan dibangun terminal Ciledug.

            Menanggapi hal tersebut, Walikota Tangerang Wahidin Halim menjelaskan bahwa rencana pembangunan terminal baru dalam tahap pra design. Menurutnya, tanah yang tersedia di perumahan Puri Beta 2 tidak mencukupi untuk dijadikan terminal.

            “Ditempat itu sendiri (Puri Beta 2) tanahnya tidak cukup,” katanya.

            Wahidin menjelaskan ada tiga lokasi yang menjadi pilihan pembangunan terminal Ciledug. Khusus untuk wilayah Larangan, ia menjelaskan, bahwa daerah itu merupakan wilayah pemukiman sehingga sangat tidak memungkinkan untuk membangun terminal di kawasan tersebut.

            “Mana mungkin ditempat yang saya izinkan untuk menjadi perumahan  lalu kami juga bangun terminal,” tegasnya.

            Lebih jauh, Wahidin Halim berharap warga yang melakukan penolakan pembangunan terminal dapat berdiskusi dengannya. Ia menjelaskan, selama menjabat sebagai Walikota Tangerang, dirinya selalu terbuka menerima masyarakat Kota Tangerang untuk melakukan diskusi.

            “Diskusi saya bilang, dan saya punya ruang-ruang diskusi,” jelasnya.

            Menanggapi aktifnya warga yang melakukan penolakan dan kritis terhadap rencana pembangunan terminal, Wahidin menjelaskan bahwa dirinya sangat kaget dan menghargai apa yang telah dilakukan warga dalam menolak rencana itu.

            “Saya senang juga ketika masyarakat juga cukup kritis karena saya menghargai sekali warga saya dan saya kaget sekali warga saya cukup kritis dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Itu merupakan energi buat saya, suplemen buat saya,” jelasnya. (bs)foto:ol/parle/ray

BERITA TERKAIT
Legislator Ingatkan Pemda Tak Gunakan Kenaikan Pajak untuk Dongkrak PAD
15-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Deddy Sitorus menegaskan komitmennya dalam mengawasi kebijakan pemerintah daerah (pemda) yang berdampak...
Pemberhentian Kepala Daerah Ada Mekanisme yang Sudah Diatur Undang-Undang
15-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong menjelaskan bahwa untuk memberhentikan Kepala daerah sama dengan pengangkatannya,...
Situasi Pati Telah Kondusif, Saatnya Energi Pemda Fokus untuk Pembangunan
15-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Polemik yang terjadi di Pati mulai mereda, khususnya usai pembatalan kenaikan PBB dan permohonan maaf dari Bupati...
Belajar dari Kasus di Pati, Jangan Ada Jarak Kepala Daerah dan Rakyatnya
14-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda menilai kasus yang terjadi di Pati, Jawa Tengah antara kepala...